MenPANRB: Inovasi Pelayanan Publik Polri Harus Berkelanjutan

By Admin

nusakini.com--Dalam rangka percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia, setiap pimpinan instansi baik di pemerintah pusat maupun daerah harus terus menciptakan dan mengembangkan inovasi yang berkelanjutan, termasuk dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur dalam acara launching Aplikasi Sistem Manajemen Informasi Laporan Elektronik (Smile-Police) Polda Jawa Tengah, Sabtu (04/02). 

Aplikasi Sistem Manajemen Informasi Laporan Elektronik (Smile-Police) yang diluncurkan oleh Polda Jawa Tengah ini merupakan sebuah program berbasis GPS (Global Positioning System) yang memberikan kemudahan bagi masyarakat di wilayah Jawa Tengah dalam mengakses pelayanan Kepolisian Republik Indonesia.

Pelayanan online dimaksud termasuk terdiri dari fitur panic button, e-learning, e-bhabinkamtibmas dan trust, ecomplaint, e-office/administrasi online, e-tilang, serta e-smart recident. 

Menteri Asman menegaskan bahwa inovasi pelayanan publik yang berkelanjutan sangat penting, terlebih jika layanan tersebut membawa perubahan revolusioner serta dapat dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat. Menurutnya, siapapun komandan yang nantinya memimpin disuatu wilayah harus secara konsisten dapat melanjutkan inovasi yang telah dibuat oleh pendahulunya. 

"Siapapun yang menjadi komandannya, inovasi harus tetap jalan dan bahkan memperoleh pembaharuan. Saya berharap ada mekanisme yang dapat menjadi landasan/rujukan di lingkungan Polri yang menjamin keberlanjutan inovasi pelayanan publik tersebut," ujarnya. 

Selain dari itu dirinya mengatakan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara signifikan, diperlukan pemerataan dalam membentuk atau menciptakan inovasi pelayanan publik di setiap jajaran satuan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.  

Hal tersebut sesuai dengan prinsip “One Agency, One Innovation”, diharapkan setiap satuan kerja Polri dapat menciptakan inovasi setiap tahunnya, sehingga semakin mendorong dan meningkatkan inovasi yang diciptakan oleh Polri. 

Lebih lanjut ia menyampaikan jika inovasi pelayanan publik merupakan produk kreativitas dari hasil pembelajaran. Oleh karena itu, bagi setiap unit di kepolisian yang belum berinovasi, diminta untuk belajar atau melakukan replikasi kepada yang sudah berinovasi. Karena bukan tidak mungkin inovasi yang lebih hebat akan lahir dari hasil belajar inovasi yang ditiru. 

"Aplikasi yang dikembangkan oleh Polda Jawa Tengah ini diharapkan menjadi inovasi yang dapat diuji kemanfaatan dan berdampak bagi masyarakat. Bagi yang belum berinovasi bisa datang ke Polda Jateng ini, tiru inovasi sudah ada, kemudian dimodifikasi sesuai kebutuhan instansi dan masyarakat wilayahnya," ucapnya. 

Ia menilai jika selama ini laporan yang dilakukan secara manual kurang mendukung organisasi, sedangkan tindakan serta pengambilan keputusan memerlukan laporan yang cepat dan akurat.

Di lain pihak, banyaknya laporan yang harus disusun secara manual serta laporan yang tidak terintegrasi dapat menyebabkan anggota disibukkan dengan laporan, sehingga pekerjaan lain yang memerlukan perhatian tersita waktunya. 

"Dengan adanya aplikasi ini masyarakat mendapat respon cepat dari pihak Kepolisian, dengan itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian pun akan naik," pungkasnya. 

Menteri Asman pun memberikan apresiasi serta ucapan selamat kepada Kapolda dan seluruh jajaran Polda Jawa Tengah atas peluncuran aplikasi ini. Diharapkan inisiatif yang baik tersebut dapat diikuti oleh jajaran kepolisian yang lain, serta institusi Polri menjadi semakin baik dan profesional untuk selalu melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. 

Peluncuran aplikasi Smile-Police ini juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, dan perwakilan Pemerintah Kota Semarang. (p/ab)